Jumat, 09 September 2011

ST. EDITH STEIN (Theresa Benedikta dari Salib) (1841-1942)

BIARAWATI, KARMELIT, MARTIR

“Kita membungkuk hormat di hadapan kesaksian hidup dan mati Edith Stein, seorang puteri Israel yang luar biasa dan sekaligus seorang puteri Ordo Karmelit, Suster Teresa Benedikta dari Salib, suatu pribadi yang mempersatukan dalam kehidupannya yang kaya, suatu perpaduan dramatis dari abad kita. Perpaduan dari suatu sejarah yang penuh luka mendalam yang masih menyakitkan … dan juga perpaduan akan kebenaran penuh mengenai manusia. Semuanya ini menyatu dalam sebentuk hati yang terus-menerus gelisah dan tak tenang hingga akhirnya ia beroleh istirahat dalam Tuhan.” (Paus Yohanes Paulus II, Beatifikasi Edith Stein, Cologne, 1 May 1987)

JITSCHEL


Edith Stein adalah yang bungsu dari total sebelas anak pasangan Yahudi-Ortodoks Siegfried Stein dan Auguste Courant Stein. Ia dilahirkan di Breslau pada tanggal 12 Oktober 1891, tepat saat keluarganya merayakan Yom Kippur, perayaan terpenting bangsa Yahudi, Hari Pendamaian Agung. Lebih dari segalanya, hal ini menjadikan si bungsu “Jitschel” amat berharga di mata ibunya. Dilahirkan pada hari istimewa pendamaian ini bagai suatu nubuat bagi Jitschel kecil, yang kelak menjadi seorang biarawati Karmelit.

Ayah Edith, seorang pengusaha kayu, meninggal dunia mendadak ketika Edith beranjak dua tahun. Ibunya, seorang yang amat saleh, pekerja keras, berkemauan kuat dan sungguh seorang perempuan yang mengagumkan, sekarang harus menghidupi dirinya sendiri, mengurus keluarga serta mengelola perusahaan kayu suaminya. Kesemuanya itu ditunaikannya dengan berhasil, namun demikian, ia tidak berhasil dalam memelihara iman yang hidup dalam diri anak-anaknya. Edith kehilangan imannya akan Tuhan. “Aku secara sadar memutuskan, atas kemauanku sendiri, untuk berhenti berdoa,” katanya.